Furnitur built in atau perabot tanam adalah pilihan yang sangat efisien untuk memaksimalkan fungsi dan kebutuhan suatu ruangan. Namun, banyak orang yang menghindarinya karena biayanya cenderung lebih tinggi dibandingkan dengan furnitur lepasan.
Namun, dengan manajemen anggaran yang bijak, biaya furnitur built in yang tinggi dapat diatasi. Secara umum, biaya pembuatan furnitur built in dapat diestimasi berdasarkan luas atau volume, jenis bahan yang digunakan, serta kompleksitas desainnya. Berikut adalah beberapa tipsnya.
Biaya pembuatan furnitur built in dihitung berdasarkan luas atau volume total dari furnitur yang dibuat. Penghitungan ini mencakup biaya bahan, upah tukang, dan biaya pengerjaan. Jika Anda menggunakan jasa desainer atau kontraktor interior, ini sering disebut sebagai desain dan bangun. Keuntungan dari sistem penghitungan ini adalah Anda tidak perlu mengawasi secara detail proses pembuatan furnitur built in, karena semuanya diurus oleh toko atau kontraktor interior.
Biaya juga dapat dihitung berdasarkan jenis bahan yang digunakan. Pemilihan bahan akan berpengaruh besar pada total biaya. Pilihlah bahan yang sesuai dengan anggaran Anda, dan jangan lupa untuk memperhitungkan upah tukang dan biaya pengerjaan. Jika Anda menggunakan jasa kontraktor interior, Anda dapat memilih untuk menggunakan layanan bangun saja, sementara desain dan tampilan furniturnya dapat Anda rancang sendiri dengan mengambil inspirasi dari majalah atau buku desain.
Cara lain adalah mempertimbangkan biaya berdasarkan kompleksitas desain. Metode ini umum digunakan jika Anda menggunakan jasa desainer atau konsultan interior. Biaya konsultasi desain dapat menjadi bagian dari total biaya proyek jika Anda memilih menggunakan desain dan bangun. Jika Anda hanya menggunakan jasa desain, biaya pembuatan akan tergantung pada tarif yang telah disepakati dengan desainer.
Segera konsultasikan kebutuhan kontraktor interior anda di bellnbrick
WhatsApp us