Ingin Renovasi Rumah yang Masih KPR? Berikut Penjelasannya

Banyak orang yang masih mempertanyakan soal boleh atau tidaknya renovasi rumah yang masih KPR. Pada umumnya, rumah yang menjadi bagian dari sebuah cluster biasanya menerapkan sejumlah peraturan yang harus ditaati. Salah satu hal yang harus ditaati adalah terkait soal renovasi rumah. Berikut ini adalah penjelasan soal renovasi rumah KPR.

Bisakah renovasi rumah yang masih KPR?

Jika konsumen sebuah perumahan di cluster membeli hunian dengan skema KPR, developer pada umumnya memiliki aturan yang wajib ditaati. Hal tersebut termasuk jika sang konsumen ingin merenovasi rumah tersebut. Itu dilakukan oleh pihak developer agar desain tampak depan rumah tetap sama.

Perumahan tersebut pun juga harus sesuai dengan IMB yang telah didaftarkan. Oleh sebab itu, konsumen harus mengurus IMB sebelum melakukan renovasi rumah yang masih KPR. Jika cicilan telah lunas di bank, IMB bisa diambil untuk rumah KPR.

Pemilik rumah yang ingin melakukan renovasi juga harus memperhatikan beberapa fasilitas umum seperti parit dan taman. Apabila Anda ingin mencari rumah dengan mencicil secara KPR, ada sejumlah hal yang harus diperhatikan.

(Baca juga: 10 Ide Ruko Minimalis untuk Tempat Bisnis Sekaligus Hunian)

Sejumlah hal yang diizinkan untuk renovasi rumah KPR

Bagi Anda yang ingin tahu cara renovasi rumah yang masih kpr, ada sejumlah hal yang harus diperhatikan. Ada beberapa aturan yang diterapkan oleh pihak pengelola perumahan. Apabila Anda yang memiliki rumah KPR, berikut ini sejumlah hal yang diizinkan untuk direnovasi.

1. Ubin Retak

Hal yang sering kali terjadi setelah memiliki rumah yang telah beberapa tahun berdiri adalah kerusakan yang tentu saja tak terhindarkan. Ubin yang retak, terkelupasnya dinding dan bocornya atap adalah beberapa kerusakan yang memang harus diperbaiki atau direnovasi. Oleh karena, penghuni rumah diperkenankan untuk merenovasi rumah KPR tanpa harus mengubah struktur bangunan.

2. Menambah Pagar

Para konsumen rumah yang dibeli dengan sistem KPR bisa menerapkan perubahan yang tidak terlalu signifikan pada sejumlah bagian rumah seperti menambahkan pagar di depan atau di belakang rumah dan dapur.

3. Rembesnya Tembok

Konsumen diperbolehkan untuk melakukan renovasi rumah jika terjadi permasalahan pada konstruksi bangunan. Rembesnya tembok adalah salah satu hal yang memerlukan perbaikan signifikan. Hampir semua permasalahan yang terjadi pada rumah subsidi adalah kebocoran yang sering terjadi.

Tips melakukan renovasi rumah KPR

Apabila ingin merenovasi rumah yang masih KPR terutama rumah subsidi, harus memahami beberapa tips agar mengetahui aturan yang ada. Renovasi rumah bisa dilakukan apabila kredit telah berjalan lima tahun. Renovasi bisa dilakukan lebih cepat apabila Anda memiliki rumah KPR non subsidi.

Namun aturannya tak terlalu berbeda untuk rumah non subsidi maupun rumah KPR subsidi yaitu tidak diizinkan mengubah fasad rumah. Di samping itu juga tidak diizinkan untuk merenovasi bangunan secara mayor. Hal tersebut berpatokan pada IMB yang menjadi jaminan dengan sertifikat tanah.

Tips renovasi rumah yang masih kpr yang bisa dilakukan adalah renovasi dengan level yang ringan hingga sedang, seperti membuat kamar baru, memperluas kamar, hingga merenovasi dapur. Yang perlu diperhatikan adalah konsep hunian tidak boleh diubah menjadi hunian komersial misalnya seperti toko, coffee shop dan lain-lain.

Aturan renovasi rumah KPR subsidi dan non subsidi

Peraturan yang paling jelas soal renovasi rumah yang masih KPR non subsidi dan KPR subsidi adalah tentu saja yang paling utama adalah berapa lama pengerjaan rumah tersebut. Untuk rumah subsidi biasanya waktu pengerjaannya sudah ditetapkan. Pada umumnya berlangsung 2 tahun atau minimal lima tahun. Sementara untuk rumah KPR non Subsidi, renovasi bisa dilakukan tanpa ada rentang waktu.

Sebagian besar orang justru menginginkan rumah second sebagai hunian pertamanya, karena Lokasinya sangat strategis dan harganya cukup terjangkau. Namun meskipun rumah bekas, namun salah satu solusi renovasi rumah ini juga bisa dibuat seperti baru dengan merenovasinya. Terkait biaya, sejumlah konsumen lebih memilih menggunakan KPR untuk merenovasi rumah mereka.

Karena membangun rumah membutuhkan biaya yang hitungannya kurang lebih sama dengan merenovasi rumah. Apalagi sejumlah kontraktor bahkan sering kali mengajukan harga atap dan fondasi ke dalam dana renovasi. Karena dana renovasi yang harus dikeluarkan cukup banyak, oleh karena itu sangat disarankan untuk membuat anggaran yang sesuai budget.

KPR Renovasi Rumah

Beberapa bank yang ada di Indonesia baik BUMN ataupun swasta menawarkan fasilitas KPR yang bisa digunakan untuk merenovasi rumah. Bank-bank tersebut pun menawarkan sejumlah syarat dan keunggulan yang berbeda-beda.

Ada salah satu Bank yang menawarkan pembiayaan yang ditujukan untuk renovasi rumah yang masih KPR cicilan, take over, refinancing, top up atau pembelian pembangunan seperti tanah kavling, rumah kantor, rumah toko, kondominium, apartemen, vila atau rumah tinggal.

Besarnya biaya disesuaikan dengan berapa besar biaya yang diperlukan dan kemampuan debitur untuk membayar kreditnya.

Prosedur dan syarat yang diajukan untuk mengajukan KPR renovasi rumah hampir sama ketika mengajukan KPR saat membeli rumah. Syarat yang harus dipenuhi adalah nasabah adalah Warga Negara Indonesia yang berusia tidak kurang 21 tahun ketika mengajukan KPR dan tidak lebih 55 tahun ketika pelunasan kredit. Selain itu juga harus mengisi formulir dan dokumen persyaratannya harus dilengkapi. Berikut ini adalah sejumlah dokumen yang harus diperhatikan.

• Fotokopi Kartu Keluarga
• Fotokopi KTP (suami dan istri)
• Fotokopi Surat Nikah
• Fotokopi NPWP
• Fotokopi Rekening Gaji 3 Bulan Terakhir
• Fotokopi Rekening Gaji 3 Bulan Terakhir
• Surat Keterangan Kerja
• Slip Gaji
• Fotokopi Ijin Praktik
• Fotokopi SIUP
• Pas Foto Pemohon
• Fotokopi Akta Pendirian Suami dan Istri
• Fotokopi Laporan Keuangan 2 Tahun Terakhir
• Fotokopi Dokumen Jaminan seperti IMB, Sertifikat dan Bukti Lunas PBB Tahun Terakhir

Pilihan tipe kredit renovasi rumah

Ada sejumlah tipe kredit yang digunakan untuk tahu bagaimana renovasi rumah yang masih KPR. Tipe ini pada umumnya diliat dari jaminan dan juga pinjaman maksimal yang ditawarkan oleh pihak Bank. berikut ini adalah tiga tipe kredit yang bisa dipilih untuk merenovasi rumah.

1. Top Up KPR

Fitur Top up KPR yang disediakan oleh Bank bisa dimanfaatkan untuk mendapatkan KPR untuk merenovasi hunian. Program KPR merupakan kredit tambahan yang ditawarkan kepada kreditur dengan jenis jaminan apartemen, rukan, ruko, rumah jadi dengan kondisi 100%. Top up memiliki periode yang bisa dilakukan satu kali dalam setiap bulan selama satu tahun.

Top up KPR hanya bisa dilakukan pada debitur yang sedang melakukan skema pembayaran KPR di sebuah bank tertentu. Contohnya, KPR diajukan oleh seseorang dengan tenor selama 15 tahun.

Namun dia memiliki rencana untuk merenovasi rumah di tahun ke-7 untuk membuat bangunan hunian menjadi luas. Oleh karena itu program top up KPR bisa diajukan dan kredit akan diubah oleh bank dengan menambahkan angka angsuran per bulannya atau waktu cicilan di perpanjang.

Cara refinancing dilakukan nasabah dan sejumlah kasus untuk mengambil kredit yang ditujukan untuk merenovasi rumah. Pembiayaan ulang atau refinancing adalah cara menerapkan pinjaman baru untuk menutup pinjaman lama. Kreditur bisa mengajukan refinancing pada bank yang baru atau yang lama. Namun, apabila menggunakan fasilitas bank yang sama administrasi dan syarat akan lebih mudah.

2. Kredit Multiguna

Kredit multiguna merupakan proses pembiayaan yang dilakukan untuk pengadaan jasa atau barang yang dibutuhkan oleh nasabah untuk digunakan, bukan untuk aktivitas usaha dalam waktu yang telah disepakati.

Kredit jenis ini bukan hanya diterapkan oleh sejumlah bank namun juga oleh sejumlah lembaga pembiayaan non-bank yang telah terdaftar secara resmi di OJK. Untuk proses pengajuan kredit multiguna, kreditur hanya membutuhkan modal berupa jaminan atau agunan. Terkait pengajuan KPR yang diperlukan untuk renovasi rumah, oleh karena itu agunan atau jaminan yang diperlukan adalah sertifikat tanah.

Namun pada umumnya, kombinasi agunan bisa diterapkan. Contohnya sertifikat tanah dan BPKB untuk mencairkan jumlah pinjaman yang cukup besar. Berpaku pada aturan yang berlaku, dana yang dialokasikan untuk pembiayaan ditetapkan hingga 40% dari penghasilan debitur. Pembiayaan itu jumlahnya juga tidak diizinkan untuk lebih dari 70% dari nilai agunan ditambah tenor kredit yang cukup pendek yaitu 1 hingga 5 tahun serta bunga mulai 0,9% per bulan yang akan dikenakan.

3. Kredit Tanpa Agunan

Langkah renovasi rumah yang masih KPR yang bisa dilakukan untuk mendapatkan kredit renovasi rumah yang masih KPR yaitu menggunakan Kredit Tanpa Agunan (KTA). Seperti namanya, agunan tidak dibutuhkan oleh KTA atau jaminan yang diberlakukan sebagai syarat yang harus diterapkan untuk mengajukan kredit multiguna.

Pada umumnya, KTA diterapkan oleh pihak bank untuk sejumlah keperluan seperti modal kerja, renovasi rumah, biaya pendidikan dan kebutuhan lainnya.

Karena tidak ada jaminan, oleh karena itu plafon kredit yang bisa diberikan untuk KTA dirasa lebih kecil antara Rp200 juta hingga Rp300 juta. Kemudian kredit multiguna yang menerapkan jaminan dapat mengucurkan kredit mulai dari Rp500 juta hingga miliaran.

Peraturan renovasi rumah subsidi dan KPR

Bolehkah renovasi rumah yang masih KPR atau ditingkat? Itu adalah sebuah pertanyaan yang sering kali muncul di pikiran banyak orang. Jawaban dari pertanyaan tersebut adalah boleh. Namun, setelah kredit rumah telah berlangsung selama lima tahun, rumah subsidi baru bisa dilakukan renovasi. Sedangkan untuk rumah KPR non-subsidi, renovasi rumah bisa dilakukan dalam waktu yang sangat cepat.

Namun demikian, baik rumah KPR non-subsidi ataupun rumah KPR subsidi, peraturan yang berlaku terkait soal renovasi rumah tidak berbeda jauh yaitu tidak boleh mengubah fasad rumah atau tampilan depan rumah.

Lalu kreditur juga tidak diperbolehkan melakukan renovasi bangunan secara besar-besaran, karena IMB yang muncul ketika developer mendirikan rumahnya masih digunakan sebagai jaminan dan juga sertifikat tanah.

Konsultasikan kebutuhan kontraktor rumah anda sekarang di Bellnbrick

Oleh karena itu, bagi yang memiliki pertanyaan apakah boleh renovasi rumah yang masih KPR memiliki aturan yang bisa diterapkan adalah renovasi minor hingga sedang seperti menambah jumlah lantai rumah untuk menjadi rumah bertingkat, membuat dapur menjadi luas, merombak halaman belakang menjadi ruangan yang baru seperti kamar tidur, atau merenovasi dapur dengan menggunakan jasa kontraktor interior.

Di samping itu, peraturan yang diperbolehkan untuk melakukan renovasi rumah yaitu tidak boleh mengubah konsep rumah menjadi bisnis flipping properti komersial seperti toko sembako, coffee shop, ataupun studio.

Itu adalah beberapa penjelasan yang bisa diterapkan oleh beberapa konsumen yang ingin melakukan renovasi rumah yang masih KPR. Peraturan-peraturan yang diterapkan oleh sejumlah bank memudahkan para kreditur untuk merenovasi hunian yang masih KPR.