Atap merupakan satu dari bagian rumah yang cukup penting karena berfungsi sebagai pelindung dari panas dan hujan serta mempengaruhi tampilannya. Oleh sebab itu, diperlukan renovasi atap rumah agar kondisinya senantiasa selalu terjaga dan terhindar dari kebocoran.
Langkah pertama yang harus diperhatikan sebelum mulai melakukan proses renovasi atap ialah membuat konsep dan rencana renovasi dengan matang. Tahap ini dapat menghindari pengeluaran berlebihan dan meningkatkan efektivitas proses renovasi.
Disarankan agar melakukan pemeriksaan secara menyeluruh pada atap rumah. Hal ini bertujuan untuk mengetahui bagian atap mana saja yang rusak. Kemudian susunlah rencana renovasi yang hendak dilakukan berdasarkan hasil dari pemeriksaan tadi.
Memilih waktu renovasi ini cukup penting seperti ketika ingin memeriksa bagian atap mana yang bocor sehingga harus memeriksanya dikala hujan. Tentu saja hal ini lebih efektif jika dibandingkan dengan melakukan pemeriksaan pada saat cuaca cerah.
Disarankan untuk melakukan proses renovasi ketika cuaca cerah supaya menghindari air hujan masuk ke dalam rumah. Sediakan juga terpal untuk berjaga-jaga menutup bagian atas mengantisipasi hujan datang mendadak saat proses renovasi belum selesai.
Tips renovasi atap rumah selanjutnya adalah menyesuaikan material dengan kebutuhan renovasi. Sesuaikanlah material bangunan dengan konsep hunian, kebutuhan konstruksi, serta tampilan yang akan digunakan selama proses pekerjaan ini.
Pilihlah bahan bangunan sesuai dengan anggaran biaya renovasi atap karena penggantian bahan atap membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Apalagi penggantian tidak bisa dilakukan hanya di bagian tertentu saja, melainkan keseluruhan atapnya.
Langkah terakhir yang harus perhatikan adalah pada tahap pelaksanaan renovasi atap. Pastikan renovasi dilakukan secara bertahap mulai dari satu bagian ke bagian lainnya. Ingatlah bahwa jangan melakukan renovasi sekaligus terhadap beberapa bagian rumah.
Karena hal ini bisa membuat proses renovasi tidak mempunyai titik fokus sehingga cenderung tidak berjalan maksimal. Renovasi yang dilakukan pada beberapa bagian yang berbeda bisa menyebabkan banyak debu masuk sehingga mengotori dalam rumah.
Terkait biaya renovasi atap rumah, perhatikanlah bahan bangunan utama yang dipakai untuk konstruksi seperti kayu, genteng, dan batu bata. Oleh karena itu, biaya yang keluar mungkin akan mempengaruhi kualitas serta ketahanan bangunan.
Sebab itu, gunakan bahan material yang sudah teruji keawetannya dan telah digunakan oleh banyak orang untuk membuat berbagai macam bangunan. Berdiskusilah dengan kontraktor atau penjual di toko bangunan terkait material mana yang sebaiknya dibeli.
(Baca juga: Strategi Untung Besar Bisnis Flipping Rumah)
Atap rumah mempunyai berbagai macam bahan material dasar yang membuatnya menjadi berbeda-beda meskipun fungsinya sama. Adapun jenis atap yang biasanya beredar di antaranya adalah genting tanah liat, seng, aspal, beton, dan kaca.
Semuanya berfungsi melindungi semua bagian rumah dari panas matahari dan air hujan, kecuali atap kaca yang bisa tertembus sinar matahari. Berdiskusinya dengan ahli bangunan untuk memilih atap apabila Anda tidak mengerti tentang hal ini.
Atap rumah merupakan bagian yang menjamin kenyamanan dan keamanan penghuninya karena atap yang ideal mampu mengurangi risiko bangunan cepat runtuh. Beberapa produk atap rumah memberikan garansi untuk menjamin kualitas material.
Jaminan yang diberikan dalam jangka panjang seperti garansi kualitas ketahanan material selama bertahun-tahun. Silakan berkonsultasi dengan jasa kontraktor atau toko bangunan untuk mengetahui terkait atap rumah yang hendak dipilih.
Bagi Anda yang berniat mengganti atap atau bahkan sedang melakukan renovasi atap sebaiknya memperhitungkan harga dari atap yang mau dibeli. Atap yang harganya murah belum tentu berkualitas dan begitu juga sebaliknya.
Salah satu tips yang bisa dicoba saat membeli atap adalah dengan menyesuaikannya dengan uang yang dimiliki. Tidak harus mencari atap yang paling mahal, tetapi pilihlah atap yang memiliki kualitas tahan lama, lebih bagus lagi kalau harganya murah.
Salah satu faktor penting ketika memilih atap adalah bagaimana perawatannya, pilihlah atap yang tidak memerlukan perhatian khusus dan mudah dibersihkan. Beberapa jenis atap tersebut di antaranya ialah atap baja, seng, dan tanah liat.
Cara membersihkan ketiga jenis atap tersebut hanya dengan menggunakan air bersih dan sabun yang perlu disemprotkan air pada atap. Anda bisa menggunakan selang untuk menyiram atap tersebut dengan air bersih hingga kotorannya hilang.
Ketika melakukan renovasi atap rumah minimalis gunakanlah cat khusus atap untuk membuatnya terlihat semakin menarik. Namun sebenarnya fungsi cat tidak hanya itu, tetapi juga membantu melindungi atap supaya lebih tahan lama keawetannya.
Jika hunian memiliki gaya minimalis modern gunakanlah warna yang menunjang tampilan rumah seperti cokelat, hitam, atau warna lain yang membumi. Cat ini juga bisa menahan air supaya tidak rembes saat hujan lebat sehingga air tidak masuk.
Sifat kayu yang dibentuk inilah yang membuat banyak orang masih menggunakan bahan ini untuk menjadikannya rangka atap. Biasanya rangka ini berbentuk segitiga, semakin tinggi kualitas sebuah kayu, maka makin tinggi pula harga jualnya di pasaran.
Namun rangka atap ini tentu memiliki kekurangannya. Salah satunya adalah Anda perlu melakukan perawatan secara rutin jika menggunakan kayu untuk rangka atap. Hal ini karena kayu mudah didatangi rayap, mengalami kelapukan, atau terkena jamur.
Bahan rangka atap baja ringan sangat cocok untuk Anda yang ingin memiliki rangka atap kuat, awet, tetapi tidak berat. Hal ini karena baja ringan terbuat bahan dari aluminium, campuran baja, dan zinc yang menjadikan bobotnya cukup ringan.
Meski perawatannya cukup mudah dilakukan, tetapi bahan ini perawatannya tidak semudah bahan lain. Model renovasi atap rumah dengan bahan baja ringan ini terbilang cukup sulit sehingga tidak bisa dibuat berbagai macam bentuk rangka.
Jika dibandingkan dengan rangka kayu, maka rangka beton bertulang jauh lebih baik karena tidak mudah lapuk dan berjamur seperti kayu. Beton bertulang terbuat dari adonan semen, batu split, dan pasir sehingga sangat kuat dan kokoh.
Jenis rangka atap berbahan beton bertulang ini juga bisa diatur dengan berbagai bentuk, seperti bentuk datar dan miring. Namun, yang menjadi kekurangan dari bahan ini adalah bobotnya yang sangat berat sehingga cukup sulit untuk memasangnya.
Berbeda halnya dengan bahan baja ringan, atap berbahan baja ini cenderung lebih berat karena memiliki bentuk yang panjang dan besar. Bahan rangka ini biasanya digunakan untuk gudang penyimpanan, pabrik besar atau bangunan besar lainnya.
Jika menggunakan bahan ini untuk rumah, maka bentuk hunian Anda akan lebar karena menyesuaikan rangka baja yang pakai. Namun, bahan ini dapat berkarat dalam jangka waktu pemakaiannya yang lama sehingga perlu melapisinya dengan cairan anti karat.
Rangka atap bambu sering digunakan pada jaman dahulu untuk rumah karena bahannya yang mudah ditemukan apalagi di daerah pedesaan. Seiring perkembangan jaman, bambu biasanya dipakai renovasi atap rumah hemat biaya untuk pondokan atau saung.
Hal ini karena kesan tradisional yang ditampilkannya cukup klasik dan nuansa pedesaannya terasa. Namun, Anda harus rajin melakukan perawatan pada rangka bambu tersebut karena mudah lapuk dan sering kali dimakan oleh rayap.
Salah satu bahan atap yang masih sering digunakan sampai saat ini adalah genteng yang terbuat dari tanah liat. Selain harganya yang lebih murah, bahan genteng ini juga terbilang memiliki pemakaian yang tahan lama jika digunakan.
Anda bisa menemui rumah dengan genteng tanah liat di setiap daerah baik di pedesaan maupun di perkotaan. Bisa dibilang jenis genteng ini adalah yang paling populer di Indonesia.
Bahan genteng beton terbuat dari campuran semen dan pasir yang keringkan menjadi satu dan memiliki ketahanan yang cukup kuat. Bobot dari genteng jenis ini juga lebih berat dan ukurannya juga lebih besar dari genteng yang terbuat dari tanah liat.
Genteng ini banyak digunakan pada perumahan-perumahan tempo dulu dan masih tetap awet meski sudah berumur belasan tahun. Bahan tersebut juga tahan terhadap air hujan sehingga tidak mudah merembes dan tidak mudah pecah.
Untuk renovasi atap rumah tanpa ngutang anda bisa menggunakan atap yang terbuat dari bahan seng. Namun, bahan ini tidak terlalu awet seperti genteng beton karena mudah patah. Bahan ini juga cepat mengalami karat sehingga perlu perawatan agar lebih awet.
Atap dari bahan seng ini memiliki bobot yang ringan sehingga terkadang mudah terbang jika sedang ada angin kencang. Menggunakan seng untuk atap juga mengakibatkan hawa atau udara di dalam rumah menjadi lebih panas.
Bahan atap yang terakhir adalah jerami. Bahan ini merupakan atap yang digunakan pada jaman dahulu oleh masyarakat pedesaan sebelum adanya genteng dari bahan lain. Namun, bahan ini tidak disarankan jika digunakan untuk merenovasi rumah Anda.
Hal ini karena bahan tersebut tidak awet dan terlihat kuno sehingga lebih baik jika digunakan hanya untuk pondokan tempat bersantai. Kesannya juga cukup unik jika digunakan untuk tempat melepas penat.
Renovasi atap rumah tanpa pindah memang cukup sulit sehingga cara ini tidak terlalu disarankan. Anda bisa menggunakan asbes ketika merenovasi atap. Hampir mirip dengan seng, namun bahan atap dari asbes ini lebih tebal dari pada seng.
Atap jenis ini juga sering digunakan khususnya bagi masyarakat yang berada di daerah dataran tinggi. Bahan ini juga lebih awet jika dibandingkan dengan bahan seng. Harga atap dari bahan asbes ini terbilang cukup terjangkau sehingga bisa dimiliki oleh siapa pun untuk hunian mereka.
Itulah berbagai macam tips dalam renovasi atap rumah anti bocor beserta bahan dan rangka yang bisa diaplikasikan, semoga bermanfaat.
WhatsApp us